Kerlap
Kerlip Gemerlapan Kehidupan Remaja
“Satu
Langkah Menuju Kebinasaan atau Kemenangan”
Oleh Desi Pertiwi
Departemen Teknologi Hasil Hutan
Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Sejarah Islam di dunia
mencatat bahwa Islam menjadi satu-satunya agama yang berkembang paling cepat. Tidak
diragukan lagi bahwa kekuatan umat Islam berdiri di atas agama Islam itu
sendiri. Hal ini juga sudah menjadi rahasia umum, bahkan musuh-musuh Islam juga
tahu bahwa Islam itu sendiri tidak dapat dilemahkan jika penganut-penganutnya
masih mempunyai keimanan yang kuat. Dari sini mulailah mereka mencari jalan dan
cara yang terbaik bagaimana untuk melemahkan pemahaman orang Islam terhadap
Islam itu sendiri. Tidak sampai disitu, mereka juga mencari jalan bagaimana
memberi keraguan kepada kitab yang menjadi pegangan umat Islam (baca: Al-Qur'an
dan As-sunnah), dan mereka juga memutar balikkan fakta sejarah dan Tsaqafah
Islamiyah melalui berbagai opini dan tulisan, sehingga generasi umat Islam berikutnya
menjadi ragu atas keotentikan agama Islam itu sendiri.
Perlu kita sadari
bersama, saat ini negara kita sudah memasuki zaman yang penuh tantangan, cobaan
serta hambatan. Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi maupun
teknologi yang lain, semuanya mempunyai efek negatif yang ikut memperlancar
kemaksiatan, kerusakan moral, dan pelanggaran hukum agama. Ujung-ujungnya
menjadi tantangan berat yang harus kita hadapi bersama.
Dampak yang nyata sekarang ini sebagian
besar dialami oleh remaja atau istilah lain dikenal dengan remaja ABG (anak
baru gede). Dalam usia ini umumnya remaja belum memiliki kematangan sosial (social
maturity) sehingga masih labil dalam menentukan sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Mereka masih mudah terkena pengaruh atau rangsangan-rangsangan dari luar.
Dalam kondisi ini kadang-kadang dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan
dengan memberikan ajaran-ajaran, ide-ide, dan motivasi-motivasi yang pada
gilirannya bisa membentuk suatu sikap dan gaya hidup bahkan kepribadian.
Melihat kenyataan
bangsa Indonesia dewasa yang seperti ini, tentu saja kita sangat prihatin. Kita
telah melihat dari berbagai media massa dan elektronik, maupun kita lihat
langsung tentang kerusakan moral generasi muda khususnya umat islam yang
semakin amburadul bukannya semakin membaik.
Banyak sekali kasus yang mewarnai
kehidupan remaja di negeri ini . Berbagai macam perilaku kenakalan moral remaja
bahkan telah mencapai level krimininal bukan sekedar "nakal" lagi.
Dari yang kecil-kecil sudah berani pacaran, yang remaja sudah banyak yang
melakukan kumpul kebo (free sex), mabuk, tawuran, narkoba, durhaka kepada orang
tua dan guru dan sebagainya. Begitu mudahnya budaya asing
masuk tanpa adanya upaya pencegahan yang serius oleh pemerintah mengakibatkan
banyaknya budaya asing negatif yang masuk ke negara ini dan jelas-jelas tidak
cocok bahkan cederung merugikan, karena telah merusak moral generasi muda.
Bagaimana tidak, sebagai contoh kebudayaan barat yang tak sesuai dengan budaya
kita telah masuk ke Indonesia, seperti berpakaian yang tak sewajarnya. Bahkan
kemudian trend tersebut dikuti oleh para entertainer indonesia sehingga
mempengaruhi gaya trend kaum muda masa kini yang terlalu terpesona oleh dunia
entertrainer saat ini. Selain itu,sekarang banyak remaja mempergunakan waktunya
untuk hal-hal yang tidak baik seperti, bermain game online,pacaran,dll. Maraknya
permasalahan di kalangan remaja cukup meresahkan para orang tua yang khawatir
akan masa depan anaknya di tengah kerlap-kerlip gemerlapan kehidupa dunia
remaja saat ini. Rusaknya akhlak generasi
muda rata-rata disebabkan karena pemahaman agama yang kurang.
Hal utama yang menjadi
sorotan di masa sekarang ini ialah kehidupan dunia remaja muslim dan muslimah,
dimana telah banyak terjadi penyimpangan dari sunah- sunah rasulullah,
diantaranya moral remaja dan batasan-batasannya dalam pergaulan.
Pergaulan bebas tanpa pengawasan
menyebabkan para remaja bertindak semena-mena dan tanpa mereka sadari hingga
merugikan diri sendiri. Bahkan hal-hal yang dilakukan tanpa batasan dapat
merangsang remaja melakukan tindakan yang sangat di benci Allah seperti hamil
di luar nikah. Hal ini disebabkan, pertama , mudahnya orang menyaksikan
kemaksiatan lewat berbagai media baik cetak maupun elektronik. Majalah yang
menampilkan gambar porno dengan mudah didapat, dijajakan oleh para pengasong di
pinggir jalan, bacaan porno, demikian pula kaset VCD porno, hampir setiap
rental menyediakan.
Dua, pergaulan laki-laki dan
perempuan yang semakin bebas sehingga orang lebih mudah mendapatkan kenikmatan
sesaat di berbagai tempat, di hotel-hotel, losmen, diskotik, kafe, panti pijat
dan tempat-tempat biliar. Anak usia remaja banyak terjerumus menjadi budak
pemuas nafsu setan. Disinyalir banyak kasus pelajar, mahasiswa-mahasiswa yang
"nyambi" untuk menjual dirinya baik sebagai WTS atau gigolo.
Tiga, banyak remaja yang salah
persepsi terhadap perbuatan dosa, karena informasi keliru yang diterimanya.
Contoh pakar seksologi maupun psikologi mengatakan bahwa onani atau masturbasi
wajar dilakukan oleh remaja, sehingga banyak remaja melakukannya. Padahal
menurut hukum agama itu adalah perbuatan dosa besar.
Empat, hubungan seks yang dilakukan
oleh sesama jenis laki-laki dengan laki-laki (homosex) dan perempuan dengan
perempuan (lesbian), dan masih banyak contoh yang belum bisa disebutkan yang
menyebabkan mengapa remaja banyak yang hamil di luar nikah.
Batas kenakalan remaja tidak hanya sampai di situ
saja, bahkan sekarang remaja berani mencoba-coba menyalahgunakan narkoba yang
baru ramai-ramainya diburu orang. Kalau seorang remaja telah kecanduan narkoba
moralnya akan jadi kotor sehingga timbul kejahatan yang dialami remaja.
Jika hal ini dibiarkan
maka bukan tidak mungkin para remaja kita akan mengalami kerusakan moral yang
lebih besar. Sementara itu kita tahu bahwa remaja adalah aset yang akan
meneruskan cita-cita suatu bangsa, negara bahkan dunia.
Dengan pengaruh yang sangat besar
itu, setidaknya remaja harus diberi pembinaan langsung dari orang tua atau
orang lain yang mengarah pada kebaikan. Kalau ini dibiarkan, bisa berakibat
fatal. Peran
orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Penanaman nilai-nilai keagamaan sejak
dini akan dapat membentengi generasi muda terhadap kemungkinan terjadinya
perilaku negatif sebagai dampak dari kehidupan modern. Selain itu , perhatian
dari orang tua juga merupakan hal yang sangat penting. Karena pada banyak
kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap
anak.
Selain itu, kita
sebagai remaja muslim yang dituntut untuk bersikap kritis terhadap perkembangan
zaman harus bisa membentengi diri dengan iman yang kuat. Meningkatkan iman dan
takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh. Dengan kita
mendekatkan diri kepada Allah, rajin beribadah, beramal shaleh,tentu akan
membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah. Dan apabila seseorang bergaul di lingkungan yang
baik,maka ia akan timbul kepribadian yang baik juga. Dan apabila seseorang
bergaul pada kondisi lingkungan yang sebaliknya , lingkungan yang kurang
baik,maka akan timbul kepribadian yang kurang baik juga. Seperti halnya
dalam surat Al-Qalam ayat 4 “ Sesungguhnya engkau ( Muhammad ) berada pada
landasan akhlak yang agung.” Sebaiknya, kita sebagai manusia yang telah diberi
akal dan fikiran oleh sang Maha Kuasa, harus dapat memanfaatkannya secara
optimal. Kita harus berfikir cerdas tentang bagaimana cara mengaplikasikan
sesuatu hal agar dapat menimbulkan efek yang baik bagi kita. Terutama dalam
memilih hal yang kita sukai seperti halnya trend masa kini, idola, dan lain
sebagainya.
Dengan
perbaikan sikap terutama terhadap para remaja yang merupakan generasi muda
pejuang bangsa, kita dapat membangkitkan
kembali kehidupan syar’i sesuai yang diajarkan rasulullah kepada kita.
Dengan demikian, kehidupan Islam akan dirasakan sebagai rahmatan lil
‘alamin ketika aturannya dipakai sebagai aturan manusia. Islam
mengajarkan untuk menundukkan pandangan, mengatur tentang pakaian, mengharamkan
khalwat, mengharuskan pemisahan antara jamaah laki-laki dan jamaah
perempuan serta membolehkan kerjasama pria dan wanita selama dalam urusan syar’i.
Artinya Islam mempunyai aturan interaksi laki-laki dan perempuan yang bisa
menyelamatkan moral dari negeri yang semakin terpuruk. Hal inilah yang harus
ditanamkan dalam pergaulan antara muslim dan muslimah sehingga kita dapat
menentukan masa depan umat islam mau di bawa kemana, seperti halnya tercantum
dalam Al-Quran:
Innallaaha laa
yughayyiru maa bi qaumin hattaa yughayyiruu maa bi anfusihim (sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri-Qs Ar Ra’d : 11)
Ketika umat
Islam faham ayat ini, mereka takkan tinggal diam tanpa upaya untuk bangkit dan
mengingatkan sesamanya dari keterpurukan yang merusak moral aset bangsa.
Keadaan manakah yang kita inginkan saat ini? Kebangkitan islam yang menuju kebinasaan dengan mengacu kepada budaya
modern yang merusak moral, atau kemenangan gemilang sesuai yang disunahkan
rasulullah yang membawa kehidupan kita rukun dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar